Khamis, 5 Mei 2011

Di celah-celah ombak dan pantai 
Dari Penulis
Suaranya bak angin lalu,
tiada wajah dan dalam dirinya,
tampil disini,
semuanya,
hanya mendengar,
suaranya,
tiada diam baginya,
kicakan dan desisan,
masih berlabuh disini,

Mengikut arus,
tiupan angin,
dipasrah pelangi,
yang terbang melayang,
beburungan meliang diwajah senja,
yang pilu,
berduka disini,
tiada burung merpati,
membawa khabar disini,

Sudah lama,
wajah siang,
menetap didalam hatiku,
tiada lagi kegelpan diwaktu ini,
sehelai daun jatuh dari ranting yang layu,
tumbuh dengan suburnya,
ingin melayu,
disisi waktu,
hujan tak turun diwaktu ini,

Mungkin jua, cuaca menukar,
haluan ke barat,
tiada subur rumputan hijau diruang,
dihalaman kelahiranku,
hinggakan aku tinggal tarikh kelahiranku disini,
tahun itu memunjukkan diriku berada disini,
sedangkan kicakan ombak kian berdesis,
dicelah-celah buihan anak ombak,

Tiada ulasan:

Catat Ulasan